Wednesday, April 18, 2012

Alasan Wanita 3x lebih Sering Mengalami Migrain di banding Pria

Perempuan memiliki pemicu lebih cepat dari pria untuk mengaktifkan gelombang aktivitas otak untuk berfikir yang sering mengakibatkan terjadinya migrain.

Dibanding pria yang mengalami sakit kepala, kaum wanita lebih sering mengalaminya 3 kali lebih parah saat mengalami sakit kepala yang di sertai rasa mual dan sensitivitas terhadap cahaya dan suara.
Menurut para ahli neuromaging, 25 persen wanita yang mengalami gejala migren, menunjukan bahwa migren tidak di sebabkan oleh penyempitan dan pelebaran pembuluh darah, tapi lebih disebabkan pada masalah yang terjadi pada otak.


Menurut Dr Andrew Charles yang dilansir dari dailymail, direktur Penelitian Sakit kepala dan Program Pengobatan di University of California, percaya wanita memiliki pemicu lebih cepat daripada pria untuk mengaktifkan gelombang aktivitas otak berpikir untuk mendasari migrain.

Migrain menunjukkan depresi penyebaran cortical(CSD), ketika gelombang dramatis kegiatan tersebar di permukaan otak. Hal ini memicu tidak hanya rasa sakit migrain tapi gejala visual, mual, pusing dan sulit berkonsentrasi sehingga sering terjadi pada penderita.

Para Peneliti menggunakan teknik pencitraan untuk memvisualisasikan inisiasi dan penyebaran CSD pada tikus. Tikus betina menunjukkan ambang signifikan lebih rendah untuk CSD bila dibandingkan dengan tikus jantan.

Dengan kata lain, itu jauh lebih mudah untuk membangkitkan gelombang aktivitas otak diyakini penyebab migrain pada wanita daripada pada pria.

Kekuatan stimulus diperlukan untuk memicu CSD pada laki-laki hingga dua atau tiga kali lebih tinggi dari yang dibutuhkan untuk memicu respon pada wanita. '

Berbagai faktor dapat mengurangi ambang CSD pada wanita, yang membuat mereka lebih rentan terhadap migrain,diantaranya adalah, faktor genetik, hormon dan lingkungan pemicu seperti stres, diet, perubahan pola tidur dan sejumlah faktor lainnya.

Seperti kita ketahui bahwa migrain pada wanita berfluktuasi dengan siklus menstruasi dan lebih sering selama masa menstruasi, dan hasil itu tampaknya lebih independen dari suatu fase tertentu dari siklus.
'Namun dari penelitian tersebut masih ditemukan perbedaan yang konsisten dalam ambang CSD antara pria dan wanita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa otak perempuan memiliki rangsangan intrinsik yang predisposes mereka untuk migrain yang mungkin tidak hanya terkait dengan fase tertentu dari siklus menstruasi.

Anak laki-laki sedikit lebih mungkin untuk mengalami migrain dibandingkan anak perempuan, tapi begitu seorang gadis mulai menstruasi, kemungkinan dia menderita migrain lebih besar.
Hal ini disebabkan oleh estrogen, meskipun hormon lainnya juga diduga menjadi pemicunya.(dailymail/feb)


1 comments:

unikgaul said...

apalagi kalo perempuan lagi M pasti migran tuh.

Post a Comment