Wednesday, April 11, 2012

Jalur Kematian di Hutan Wisata

Seperti telah banyak orang ketahui budaya hara kiri di jepang telah lama diyakini oleh masyarakatnya sebagai sebuah akhir perjalanan hidup yang bisa di jadikan alternatif pilihan sebagai kesatria pada jaman dulu. Namun hal ini ditengarai masih diyakini oleh beberapa orang sebagai langkah untuk menyelesaikan masalah dengan cepat ketika hidup merasa tidak berpihak lagi kepadanya.

Hutan Aokigahara yang terletak di gunung fuji adalah tempat yang mengerikan jika dibandingkan dengan ratusan tempat dan lokasi di Jepang, Bagaimana tidak, Hutan ini merupakan tempat favorit penduduk setempat untuk mengakhiri hidup dengan gantung diri di hutan tersebut ketika mereka kehilangan gairah dan semangat hidupnya.

Entah darimana tradisi ini muncul, di duga hal ini berawal dari sebuah novel lokal yang mengisahkan tentang seorang anak manusia yang mengakhiri hidupnya di hutan ini.

Sebelum memasuki hutan, didepan hutan terlihat beberapa buah mobil yang nampak sudah rusak karena di tinggalkan oleh pemiliknya selama bertahun-tahun. Mobil-mobil itu dibawa oleh orang-orang yang masuk kedalam hutan dan tak pernah kembali lagi. mereka masuk kedalam hutan dengan pikiran yang kosong, banyak masalah dan tak ada lagi semangat untuk hidup.

Hutan Aokigahara, sebenarnya merupakan hutan yang indah dan menjadi salah satu tujuan wisata lokal karena pemandangan alam-nya yang indah. Didalam hutan sendiri telah dibangun jalan setapak yang dikhususkan untuk para pelancong yang datang, namun ada satu jalur yang dilarang dikunjungi oleh wisatawan yang datang, jalur tersebut adalah jalur kematian bagi mereka yang putus asa dalam hidupnya yang ada di hutan wisata tersebut.
Di jalur tersebut ditemukan jejak-jejak bekas adanya kehidupan manusia seperti kaleng bekas minuman, sampah-sampah plastik atau tenda-tenda lusuh dan rusak, namun di jalur tersebut tidak akan ditemukan tanda-tanda kehidupan manusia.

Jika ditelusuri lebih dalam lagi, di jalur tersebut dapat ditemukan banyak tali-tali yang menjulur dari atas pohon bekas orang melakukan bunuh diri.Anda bisa bayangkan dalam setahun didalam hutan ini hampir seratus orang melakukan bunuh diri setiap tahunnya. Sebuah angka yang mengerikan bukan?
Bahkan tak jarang didalam hutan tersebut ditemukan tulang-belulang manusia yang melakukan bunuh diri, dan kebanyakan mereka melakukan bunuh diri dengan cara gantung diri, selebihnya bangkai manusia ini dimakan oleh hewan buas yang ada di hutan tersebut.

Walaupun Pemerintah Jepang telah berupaya keras melarang praktek bunuh diri tersebut dan menyadarkan mereka dengan memasang papan peringatan untuk mengurungkan siapa saja yang punya niat dan menetapkan hati untuk mengakhiri hidupnya di hutan tersebut, tetapi kenyataannya praktek tersebut masih saja dilakukan walaupun jumlahnya tak sebanyak tahun-tahun sebelumnya. Ini menandakan bahwa hutan Aokigahara tetap masih merupakan tempat favorit bagi mereka yang ingin mengakhiri hidupnya.

Sungguh sebuah ironi yang memilukan ketika di belahan dunia lain banyak orang mencoba mempertahankan hidup dengan berbagai cara yang maksimal ternyata di belahan dunia lain masih ada yang lebih memilih mengakhiri kematian dengan cara yang konyol.

1 comments:

WINA said...

Pemerintah Jepang bahkan menghormati tradisi sepuku...mengakhiri hidup sesuai keyakinan agama setempat. Mati lebih baik daripada membawa hisup petaka kepada orang banyak.

Post a Comment